Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Seseorang dikatakan mengalami penyakit asam urat gout bila kadar asam urat gout dalam darah melebihi batas normal (diatas 7 mg%).
Penyakit asam urat ditandai dengan pembengkakan di sendi-sendi lutut dan jari-jari yang disertai rasa nyeri terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, gejala lainnya adalah kesemutan dan linu. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.Hal ini terjadi karena bertumpuknya kristal-kristal asam urat dari hasil metabolisme bahan pangan yang mengandung purine.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat adalah obesitas atau kegemukan, pola makan seperti konsumsi alkohol atau Konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, penggunaan obat-obatan seperti Aspirin dosis rendah, Niasin, Cyclosporin, Pirazinamide, Etambutol,dehidrasi atau kekurangan cairan, gangguan di sistem darah seperti leukimia, limfoma dan gangguan hemoglobin.
Lalu makanan dan minuman apakah yang mengandung kadar purin tinggi dan harus dihindari bagi penderita asam urat? Makanan dan minuman tersebut adalah udang, remis, tiram, kepiting, kerang, berbagai jenis makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, berbagai jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus, buah-buahan tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa, serta minuman fermentasi dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, dan tuak. Makanan tersebut harus dihindari bagi penderita asam urat.
Penderita asam urat gout harus membatasi purin menjadi 120-150 mg per hari. Purines merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purine berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat gout sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sedangkan pada orang normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari.
Pada penderita asam urat, makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain tahu dan tempe, ikan, daging ayam, daging sapi, beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli, dan tauge, daun pepaya, asparagus, kacang-kacangan, jamur, makanan berlemak seperti santan, margarine, mentega, atau goreng-gorengan. Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat lewat urin.
Sedangkan makanan yang boleh dikonsumsi adalah susu, telur, makanan sumber karbohidrat seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe, makaroni, mi, bihun, roti, dan biskuit. Tetapi, karbohidrat sederhana golongan fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat.
Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran untuk menjaga ketahanan tubuh terhadap infeksi yang lebih parah. Buah dan sayuran yang boleh dionsumsi adalah buah naga, nanas, semangka, melon, nanas, jambu air, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai, dan tomat. Sedangan buah yang tida boleh dikonsumsi adalah durian dan alpokat.
Penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum, minimal 2 liter atau 10 gelas sehari, bertujuan membantu pengeluaran asam urat lewat air seni dan mencegah penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih.
Intinya, diet sehat bagi penderita asam urat adalah harus membatasi asupan purin, asupan energi sesuai kebutuhan, konsumsi lebih banyak karbohidrat, mengurangi konsumsi lemak, tidak mengkonsumsi minuman beralohol, mengonsumsi vitamin dan mineral serta banyak minum air putih. Semoga informasi ini bermanfaat.
+ komentar + 1 komentar
Instagram Takipçi Satın Al
Toptan Telefon Kılıfı
Resimli Magnet
Silivri Çatı Ustası
Çerkezköy Çatı Ustası
0İWH
Posting Komentar